15 Juni 2010

Tulisan ini hadir, saat saya membaca tulisan dari saudara Lalu Muhammad Jaelani di kompasiana. Saya kenal beliau di waktu jumatan pertama di Taiwan didaerah Longgang, Chungli,  Touyan. 

Sosoknya ramah dan murah senyum kepada siapa saja. Dilanjut dengan meng-add di jejaring sosial Facebook, suasana silaturrahmi makin terjalin. Dari facebook, saya mulai tahu, kalau Saudara Jae adalah seorang penulis.
Tulisan pertama beliau yang saya baca adalah Muslim di Taiwan: Assalamu’alaikum… Nali!?

Saudara Jae, berhasil membuat saya terinspirasi untuk harus menulis. Menulis apa aja. Karena dengan menulis, banyak energi positif yang keluar dari dalam diri kita. Menulis juga butuh kesabaran. Seorang penulis, harus terus mengasah tulisannya. Karena menulis  butuh proses.

Saya teringat kata-kata senior saya disini, "dari kecil sampai sekarang, ada dua hal yang terus kita kerjakan, pertama membaca dan kedua menulis". Dengan berkembangnya teknologi internet pada saat ini, orang-orang dengan mudahnya untuk mengapresiasikan segala hal...
Kembali ke tulisan Saudara Jae, beliau bercerita tentang pengalaman pada saat mudik dari Taiwan ke kampung halamannya tahun lalu (2009). Cerita dimulai sebelum berangkat, saat berangkat hingga tiba ke tempat tujuan. Begitu mengalir kata-katanya. Seakan-akan kita terbawa didalam cerita Saudara Jae.
Bagi yang penasaran dengan ceritanya, silahkan klik link ini
Categories:

1 komentar:

  1. hmm menarik, jujur saya juga sedang mengembangkan ilmu ttg menulis. Menulis menurut saya bisa, kita merasakan denagn jujur apa yang kita rasakan dan kita pikirkan, well salam kompasiana sobat ^-^

    BalasHapus

Tanggapan Anda

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!